Minggu, 27 Januari 2013

Versi Teks Fairy Tail Chapter 315

Sebelumnya : Fairy Tail Chapter 314

Erza mengakui semuanya. Kagura marah, begitu marah, ia menarik pedangnya dan kemudian menebas dengan sekuat tenaga. "Maafkan aku ..." ucap Erza. Tetapi, Kagura tetap menyerang. Para penonton, utamanya dari pihak Fairy Tail terlihat begitu kaget, namun ...

"Aku tak boleh mati." ucap Erza. Ia menahan tebasan pedang Kagura tadi. Serangan hebat tadi, itu hanya menyebabkan luka kecil di bahu Erza. Para penonton semakin kaget, namun mereka lega. "Aku bisa hidup berkat Simon." ucap Erza, "Aku bisa hidup berkat kakek Rob, aku bisa hidup berkat teman-temanku ..."

Fairy Tail Chapter 315 - Beelzeta.com

Erza bangkit, dan pindah ke mode menyerang secara penuh. Ya, Erza sudah tidak memakai jubah besi lagi. Seluruh kekuatannya, ia memfokuskan semuanya ke pedang. "Membiarkan diriku mati di sini, itu akan membuat pengorbanan semuanya menjadi sia-sia."

"Aku akan membunuhmu dan Jellal!!" Kagura masih terus berusaha untuk menyerang. "Aku akan membunuhmu, apapun yang terjadi!!" Kagura menebas, namun Erza mampu menahannya. "Kalau memang itu darimana kau mendapatkan kekuatanmu, tidak apa. Tapi, aku juga tak akan kalah!"


Erza menyelesaikannya, tebasan terakhir Erza membuat Kagura terkapar. "E-Erza melakukannya!!!" teriak komentator. "Sungguh kekuatan tekad yang luar biasa!! Dia mampu melakukan serangan balik dengan itu!!"

"Meski telah menggunakan Fugutaiten ..."
"Dia ... kalah?" rekan-rekannya dari Mermaid Heel benar-benar tak menyangka.

"Luar biasa! Dia begitu cepat bahkan aku sampai tak mampu mengikutinya!" pikir Makalov.

"Uukhh ..." Kagura masih berusaha untuk bangun. "Kagura mencoba bangkit lagi!! Pertarungan masih belum selesai!!" teriak komentator.

"Aku ... aku ..." Kagura berdiri. Tapi tiba-tiba, bangunan di atasnya runtuh. "Awas!!!!" Teriak Erza. Dan buaghhh!!!! Batu-batu besar dan kuat tersebut benar-benar roboh. Para penonton kaget, karena, Erza telah menyelamatkannya. Kagura berhasil didorong, sementara Erza tertimpa reruntuhan tersebut. "Ke-kenapa ..."


"Aku ... aku mengetahuimu ..." ucap Erza. "Yah, hah ... mungkin lebih tepatnya, aku mengingatmu, tapi aku tak tahu namamu. Aku hanya ingat, kalau kau adalah adik Simon ..."

"Ja-jangan-jangan ..."

"Ya, aku juga berasal dari desa Rosemary." ucap Erza. "Sama sepertimu dan Simon ..."

----- Flashback -----

Kembali ke saat penyerangan ke desa Rosemary. Saat itu, para penjahat menyerang dan mengacaukan semuanya. "Culik semua anak-anaknya!!! Bunuh semua orang dewasa!!!" teriak salah seorang penjahat.

Di satu sisi, Kagura kecil yang kehilangan kakaknya terus menangis. "Kakak, kakak ... kamu dimana? Kakak ..." ucapnya. Sampai kemudian, seorang gadis tiba-tiba saja meraih tangannya. "Kalau kita tetap di sini, mereka akan menemukan kita!" ucap gadis itu, sambil menarik tangan Kagura. "Ta-tapi, kakakku ..."

"Aku mendengar suara anak-anak di sana!!" salah seorang penjahat mendengar suara mereka.

"Bersembunyilah!" Gadis itu menyembunyikan Kagura kecil di sebuah kotak kayu. "Lalu, kamu?" Kagura bertanya. Gadis itu hanya menjawab, "Tak apa, aku akan mencari tempat lain." kemudian, sesaat sebelum pergi, gadis itu berkata, "Hiduplah."

Ya, dan gadis itu tak lain adalah Erza. Erza kecil mengorbankan dirinya demi Kagura.

"Aku melihatnya!!" penjahat itu menemukan Erza. Dan untungnya, Kagura sudah berhasil disembunyikan. "Tangkap anak itu!!" teriak penjahat pada rekannya. Erza mencoba untuk kabur, namun sayang ia berhasil ditangkap.

Flashback berakhir, dan Kagura tak bisa menghentikan air matanya. "Kamu ..."

"Simon telah menceritakan banyak hal tentangmu. Aku juga khawatir. Aku selalu berharap kalau kamu selamat ..."

Kagura terus menangis, dan akhirnya ia membantu Erza, mengangkat batu yang menimpa tubuhnya. "Aku masih tidak bisa merubah pikiranku, tapi, pertarungan ini ... aku kalah." ucap Kagura. Dan Jlebb!!!! Minerva muncul secara tiba-tiba dan langsung menusuknya dari belakang.


Erza kaget, begitu juga dengan para penonton. Kagura rebah, dan tak mampu bangkit lagi. Dengan begitu kejam, Minerva telah menjatuhkannya. "Pemenangnya adalah Erza. Tapi, pointnya akan menjadi milikku." ucap Minerva. "Aku sudah mengatakan padamu kalau aku akan menunjukkan bagaimana seorang Raja bertarung. Raja hanya akan memakan makanan yang lezat. Seperti kepala mermaid, atau peri yang telah kehilangan sayapnya ..."

Dengan lima point yang ia peroleh, Sabertooth naik ke peringkat pertama dengan 54 angka, disusul Fairy Tail yang akhirnya berada di urutan kedua, dengan 50 poin.

"Haaah ... kau ..." Erza begitu marah.

Bersambung ke Fairy Tail Chapter 316

0 komentar:

Posting Komentar